Mengapa Saya Sering Masuk Angin dan Kembung, Dok?



Widya, seorang ibu rumahtangga berusia 29  tahun, tinggal di Bandung. Ia mempunyai keluhan yang sangat mengganggu aktivitasnya sehari-hari, yaitu sering masuk angin dan kembung. Apalagi kalau dalam perjalanan jauh dengan kendaraan ber-AC. 

Biasanya, Widya minta tolong seseorang untuk mengeroknya, agar keluhannya berkurang.

Lalu timbul pertanyaan-pertanyaan berikut di dirinya:

1. Apakah masuk angin terlalu sering merupakan gejala penyakit serius?

2. Apakah menyembuhkan masuk angin dengan cara kerokan itu aman?

3. Bagaimana seharusnya saya mengobati gejala masuk angin yang saya rasakan?

4. Bagaimana mencegah agar masuk angin tidak terjadi lagi?



Lalu apa jawaban ahli mengenai masalah ini?

Dr. Yaya Sadaria, seorang dokter umum, beliau menamatkan studinya di Universitas YARSI, menanggapi.

Keluhan sering masuk angin atau kembung, terutama jika sedang melakukan perjalanan jauh dengan kendaraan ber-AC, adalah suatu gejala atau tanda bahwa tubuh dalam keadaan tidak fit/stamina kurang baik. Keadaan ini bisa disebabkan karena sistem pencernaan yang kurang baik, misalnya karena adanya penyakit gastritis (maag), BAB tidak teratur, atau karena sistem aliran darah yang tidak lancar (berhubungan dengan gangguan pada pembuluh darah dan jantung). Namun, ibu jangan khawatir. Pertama-tama, coba perbaiki dulu pola hidup dan pola makan, mungkin ada yang perlu dikoreksi.

Untuk mencegah agar masuk angin tidak terjadi lagi, biasakan untuk minum air putih setiap bangun pagi. Ingatlah, asupan air putih minimal 2 liter per hari.

Berolahraga paling tidak selama 45 menit, sampai berkeringat. Olahraga tidak perlu berat, cukup jalan kaki di pagi hari, senam, atau stretching (gerakan peregangan).

Jangan sarapan yang berat (misalnya nasi dengan lauk pauk lengkap), cukup jus buah tanpa gula dan buah potong, atau cereal. Makan sianglah dalam jumlah yang cukup, dan jangan terlambat. Pastikan makanan yang Anda konsumsi cukup kandungan gizi dan protein.

Hindari rokok, minuman keras, kopi, obat yang berlebihan, makanan yang mengandung zat pewarna, makanan olahan (sosis, bakso, nugget, atau smoke beef), makanan kalengan, makanan instan, bumbu penyedap, soda, dan makanan yang dipanaskan berulang kali. Batasi gula/karbohidrat olahan (cake, kue, biskuit, roti putih), saus, krim/keju, bumbu siap pakai, dan gorengan. Tidak boleh ketinggalan, perbanyak makan sayur dan buah. Juga biasakan untuk tidak tidur terlalu malam.

Kerokan sebenarnya boleh-boleh saja. Mekanismenya sama seperti merangsang peredaran darah superficial (permukaan) agar alirannya lancar. Namun hati-hati, karena kerokan dapat menyebabkan iritasi, luka, bahkan lebam dan infeksi jika dilakukan terlalu keras dan dalam.

Mudah-mudahan, dengan mengubah pola makan dan pola hidup keluhan ibu dapat diatasi. Namun, jika keluhan ibu terus berlanjut, sebaiknya periksakan diri ke dokter.


Komentar

Paling Banyak Dibaca 👶👦👧👨👩👴👵👷👮👸👳👲👱

Ada Pelangi Sehabis Hujan

Komunitas IndoRunners Membawa Virus Lari ke Masyarakat

Waspada Terhadap 6 Penyakit Ini Yang Ditandai Dengan Gejala Meriang

Mengapa Berjejaring itu Penting?

Inilah Kiat-kiat untuk Mengatasi Ketombe