Fakta-fakta Seputar Diabetes Yang Perlu Anda Ketahui


Diabetes adalah sebuah kondisi gangguan metabolisme di mana tubuh kesulitan atau tidak mampu mengendalikan tingkat gula dalam darah. Penyandangnya oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2014 diperkirakan mencapai 422 juta jiwa dan angka tersebut terus bertambah.

Apa saja yang harus diketahui tentang diabetes ?

1. ADA 4 JENIS TIPE DIABETES

Diabetes bisa terbagi menjadi empat jenis yaitu diabetes tipe 1, tipe 2, gestasional, dan tipe lainnya.

Tipe satu biasanya diketahui saat usia anak-anak, remaja atau dewasa muda dan disebabkan oleh faktor genetik. Penyebabnya karena semua sel beta dari kelenjar pankreas rusak sehingga insulin merupakan pilihan obat satu-satunya.

Di lain sisi diabetes tipe dua lebih disebabkan oleh faktor gaya hidup yang tidak sehat dan merupakan jenis yang paling banyak disandang. Penyebabnya karena jaringan lemak, otot, serta sel hati tidak dapat menggunakan insulin secara maksimal.

Sementara itu diabetes gestational terjadi pada ibu hamil yang kemudian akan menghilang sendiri setelah melahirkan. Meski demikian bila tidak hati-hati diabetes bisa terus menetap.

Terakhir diabetes tipe lain adalah kondisi yang ditimbulkan bukan karena faktor genetik, gaya hidup atau kehamilan. Biasanya ini terjadi karena adanya penyakit lain, atau karena infeksi berat.

2. TIDAK BISA DISEMBUHKAN

Diabetes adalah sebuah kondisi akibat ketidakmampuan tubuh mengatur tingkat gula darah. Ia bukan penyakit sehingga tidak bisa disembuhkan namun bisa dikendalikan.

Guru Besar Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Dr dr Pradana, SpPD-KEMD, mengatakan kuncinya adalah mengetahui secara dini sehingga kasus kerusakan tubuh akibat diabetes yang parah bisa dihindari.

"Diabetes nggak bisa sembuh tapi kalau bisa ditemukan awal sebenarnya nggak perlu pakai obat. Kalau gula darah bagus maka komplikasi juga nggak muncul," kata Prof Pradana.

3. BUKAN SELALU KARENA HAL MANIS

Meski sering disebut sebagai penyakit kencing manis, diabetes bukan berarti selalu dipicu bila sering mengonsumsi hal-hal yang manis. Pada intinya gula darah atau glukosa yang merupakan sumber energi bisa berasal dari mana saja terutama makanan tinggi karbohidrat seperti nasi.

Selain itu dr Wismandari Wisnu, SpPD-KEMD, FINASIM, dari RS Pondok Indah Jakarta juga mengatakan diabetes bisa dipicu makanan tinggi lemak. Penjelasannya karena lemak yang terlalu banyak di dalam tubuh bisa menghasilkan lebih banyak asam lemak bebas yang menghancurkan sel beta penghasil insulin.

Seperti diketahui insulin sendiri dibutuhkan oleh tubuh untuk menurunkan kadar gula dalam darah.

4. GAGAL KONTROL BERUJUNG KOMPLIKASI

Ketika seseorang membiarkan diabetesnya tak terkontrol, dalam jangka panjang risiko berbagai penyakit kronis bisa meningkat. Stroke, penyakit kardiovaskular, hingga demensia (pikun) pernah diteliti dalam studi memiliki kaitan erat dengan diabetes.

Ketika makin banyak penyakit muncul maka komplikasi bisa timbul dan seringkali hal ini yang membuat seseorang kehilangan nyawanya.

5. BISA SEBABKAN KEBUTAAN

Sebelumnya disebutkan bahwa resiko komplikasi berbagai penyakit kronis bisa meningkat karena diabetes. Namun selain itu ada juga kondisi lain karena diabetes yang tak kalah merugikan yaitu kebutaan.

Retinopati diabetik merupakan kelainan retina yang dapat terjadi pada hampir semua pasien yang telah lama mengidap diabetes. Oleh karena itu dr Rumita S Kadarisman, SpM(KVR), dari RS Mata AINI Jakarta menyarankan agar pasien diabetes, terutama yang mengidap diabetes lebih dari lima tahun, untuk memeriksakan retinanya.

"Mata adalah harta yang sangat berharga, hampir 85 persen kehidupan kita bergantung pada mata. Jaga kesehatan mata sebaik mungkin. Yang terpenting, periksa mata juga bila tahu ada penyakit diabetes," pesan dr Rumita.

6. ANAK-ANAK JUGA BERISIKO

Diabetes tidak mengenal umur dan bisa menyerang siapa saja bahkan anak-anak. Anak bisa terkena diabetes tipe satu yang memang karena faktor genetik dan juga tipe dua yang dipicu oleh kegemukan akibat gaya hidup tidak sehat.

dr Julistio Djais, SpA(K), MKes, pakar gizi anak dari RS Hasan Sadikin Bandung menjelaskan secara kurva tumbuh kembang, memang anak biasanya mengalami kelebihan berat badan hingga usia 5 tahun. Namun setelah usia 5 tahun akan terjadi penurunan berat badan seiring bertambah tinggi badan anak.

Nah, anak yang kembali gemuk saat menjelang puber berisiko mengalami kegemukan hingga remaja, bahkan dewasa. Artinya risiko untuk obesitas juga akan meningkat.

7. BISA DIPERPARAH BULIMIA

Diabulimia adalah sebutan untuk perpaduan kondisi metabolik diabetes tipe 1 dan gangguan makan bulimia. Pengidapnya sengaja tak menyuntikkan insulin agar bisa kurus.

Hal ini biasanya rentan dialami oleh wanita muda berusia 15-30 tahun. Seperti diketahui orang dengan kondisi diabetes tipe 1 harus rutin suntik insulin agar bisa menyerap energi dari makanan, namun pengidap diabulimia sengaja menghindarinya agar bisa makan banyak dan tetap kurus.

Guru Besar Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Dr dr Pradana, SpPD-KEMD, mengatakan untuk menghindari hal tersebut memang seharusnya pengidap diabetes tipe 1 yang umumnya anak-anak mendapat edukasi. Karena bila diabulimia dibiarkan akan berdampak fatal.

8. BERDAMPAK PADA KANDUNGAN

Ketika seorang wanita hamil dirinya dapat mengalami gejala diabetes khusus yang disebut diabetes gestational. Seperti halnya preeklampsia atau hipertensi saat hamil, diabetes gestational juga cuma muncul saat hamil dan akan kembali normal saat sudah melahirkan.

Namun demikian kontrol tetap perlu dilakukan karena bila tidak diabetes dapat berdampak pada janin memengaruhi perkembangannya. Pada skenario terburuk bahkan diketahui bisa menyebabkan kematian janin tiba-tiba.

Oleh karena itu wanita hamil sering disarankan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini apa bila ada sesuatu hal yang tak normal.

9. DIET DAN OLAH RAGA JADI KUNCI UTAMA

Guru Besar Endokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Profesor Dr dr Pradana, SpPD-KEMD, mengatakan bila kondisi diabetes ditemukan dalam kondisi awal, maka sebenarnya seorang pasien diabetes cukup dengan diet dan olahraga saja tanpa perlu bantuan obat.

Disarankan agar berat badan berkurang 5-10 persen dan olahraga minimal 30 menit per hari. Bila saat itu target gula darah tak juga bisa dicapai barulah obat diresepkan. Pada kasus yang lanjut suntikkan insulin mungkin juga akan diresepkan.

10. PENYAKIT PALING DITAKUTI

Survei Sun Life Asia Health Index 2015 menyebut diabetes merupakan penyakit yang paling ditakuti di Indonesia. Diabetes berada di urutan pertama dengan persentase 37 persen lalu diikuti oleh penyakit jantung di peringkat kedua dengan 31 persen dan gangguan pernapasan di 29 persen.

Di Indonesia sendiri jumlah penyandang diabetes berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013 ada di angka 9,1 juta jiwa atau setara dengan 6,9 persen populasi total.

(Detikhealth)

TELEGRAM CHANNEL
https://telegram.me/diabetes_indonesia

====
Share jika bermanfaat.


Komentar

Paling Banyak Dibaca 👶👦👧👨👩👴👵👷👮👸👳👲👱

Wanita Juga Bisa Kena Kanker Prostat

Polip Hidung Mengganggu Pernafasan dan Penciuman

Komunitas IndoRunners Membawa Virus Lari ke Masyarakat

Mengenal Buah Badam/Almond

Mengapa Berjejaring itu Penting?