Sedih Karena Alergi Terhadap Makanan

Pesta ulang tahun teman sekolah rana (7) berlangsung meriah. Ruangan dihias balon beraneka warna. Musik riang terdengar dari pemutar CD di sudut ruangan. Anak-anak bersorak ketika kue dipotong dan dibagikan. 

Sementara, teman-temannya lahap memakan kue yang tersaji, Rana sama sekali tidak menyentuhnya. Jika ia memakan kue tersebut, dalam beberapa menit akan timbul reaksi kulit gatal-gatal. Ia alergi telur.       Anak-anak rentan mengalami alergi makanan. Di Amerika Serikat, misalnya, sekitar 6-8 persen anak memiliki alergi terhadap makanan tertentu seperti telur, makanan laut, susu, atau kacang. Yang patut diwaspadai, anak-anak dengan alergi makanan beresiko lebih tinggi mengalami perundungan (bullying). Sebuah studi yang dipublikasikan situs Pediatrics melaporkan bahwa 30 persen anak-anak dengan alergi makanan mendapat perundungan terkait alerginya.      

  Berbagi makanan adalah salah satu kebiasaan dasar dakam kebudayaan manusia. Momen tersebut menjadi perekat sosial di dalam komunitas. Ketika berbagi makanan, ada pernyataan tidak langsung bahwa kita adalah keluarga, tim, teman. Nah, bagaimana jika kita tidak bisa berpartisipasi dalam interaksi sosial itu? Pertanyaan ini membantu kita memahami stigma sosial yang timbul karena alergi makanan.     

   Anak-anak yang mengalami alergi makanan mengalami hambatan sosial saat ia harus menolak makanan yang tidak aman untuknya dan kemudian mengkonsumsi makanan yang berbeda dengan teman-temannya. Hal ini membuat seorang anak seolah-olah menjadi bagian yang terpisah dari kelompoknya. Direktur Allergy and Asthma Care of New York Clifford Bassett membenarkan hal ini, "Alergi makanan jelas menjadi sebuah persoalan bagi anak usia sekolah ketika berinteraksi dengan teman-teman sebayanya."      

 Sekolah menjadi tempat menakutkan bagi sebagian anak yang memiliki alergi karena teman-teman dan guru mereka tidak memahami alergi makanan dan efeknya. Orangtua yang anaknya mempunyai alergi harus berkomunikasi dengan pihak sekolah tentang alergi yang dialami anaknya. Sekolah mungkin bisa membantu menyiapkan makanan yang aman bagi semua murid ketika ada acara makan bersama.    

   Informasi soal alergi makanan dan bahayanya juga penting diketahui anak-anak yang tidak mengalami alergi. Orangtua atau guru mereka masing-masing bisa bercerita soal alergi makanan dan dampaknya. Dengan dukungan banyak pihak, anak yang memiliki alergi makanan pun bisa merasa aman walaupun tak selalu bisa berbagi makanan.

Komentar

Paling Banyak Dibaca 👶👦👧👨👩👴👵👷👮👸👳👲👱

Wanita Juga Bisa Kena Kanker Prostat

Polip Hidung Mengganggu Pernafasan dan Penciuman

Komunitas IndoRunners Membawa Virus Lari ke Masyarakat

Pemanis Buatan Sama Berbahayanya Dengan Pemanis Alami

Mengenal Buah Badam/Almond