Diet Bagi Diabetesi Tak Usah Menyiksa



Siapa bilang diet bagi penderita diabetes pasti menyiksa? Anda tetap boleh makan apa saja, asalkan jumlahnya terkendali.

Bagi para penderita diabetes, kata 'diet' ibarat momok yang mengerikan sekaligus menjengkelkan. Makan ini tak boleh, makan itu dilarang. Semua pantangan itu hanya untuk satu tujuan, yaitu agar kadar gula darah tidak melonjak. Tak heran bila para diabetesi kerap merasa tersiksa dan akhirnya malah stop berdiet sama sekali.

Padahal, semua diet dan pantangan yang menyiksa itu hanyalah mitos belaka. Orang kerap mengartikan diet hanya sebagai pembatasan atau pengurangan porsi makan. "Padahal makna diet sesungguhnya adalah mengatur pola makan secara benar yang disesuaikan dengan kondisi fisiologis seseorang atau penyakit yang dideritanya," kata dr. Sri Sukmaniah, MSc, SpGK  dari RS Medika Permata Hijau Jakarta.

Karbohidrat bukan musuh

Saat Anda 'divonis' menderita diabetes, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah berkonsultasi pada dokter dan ahli gizi. Merekalah yang akan menentukan diet serta jumlah kalori harian yang tepat bagi Anda, yang disesuaikan dengan usia, berat badan, aktivitas fisik harian, penyakit-penyakit lain yang menyertai (komplikasi), serta obat yang dikonsumsi sehari-hari.

Mengatur pola makan memang sangat vital bagi para diabetesi untuk menjaga kadar gula darah agar senantiasa stabil dan tidak berfluktuasi secara tajam. Caranya justru dengan menambah frekuensi makan tapi porsinya dikurangi. Dengan kata lain, lebih baik makan lebih sering tapi sedikit-sedikit. Kalori harian yang sudah ditentukan oleh dokter dibagi dalam 5-6 kali makan; tiga kali makan besar (pagi, siang, malam) plus 2-3 kali makanan penyeling di antara dua waktu makan.

Anggapan bahwa penderita diabetes dilarang makan nasi, itu justru menyesatkan. Tubuh membutuhkan nutrisi yang lengkap, termasuk karbohidrat. Karbohidrat dibutuhkan untuk membantu kerja sel otak, sel darah merah, dan sel-sel lainnya, serta mempertahankan rasa kenyang lebih lama. Nasi (dari beras putih atau beras merah) serta oat  adalah sumber karbohidrat kompleks yang baik untuk diabetesi, karena melepas gula ke dalam darah secara perlahan-lahan.

Yang juga tak boleh absen adalah asupan protein (hewani dan nabati seperti ayam, daging, tempe, tahu), lemak (terutama asam lemak omega 3, 6, 9 dari ikan, kacang-kacangan, minyak zaitun), serta vitamin, mineral, serat dan antioksidan (dari sayuran dan buah-buahan). "Sebaiknya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sedikitnya 5 porsi sehari, dan jangan lupa minum air putih yang cukup," saran dr. Sukmaniah. Mengonsumsi gula juga tidak dilarang, asalkan porsinya benar-benar dibatasi. Soalnya, tubuh akan mendapat asupan gula dari makanan, seperti dari nasi dan buah-buahan.

Nah, siapa bilang diet bagi diabetesi menyiksa?


Komentar

Paling Banyak Dibaca 👶👦👧👨👩👴👵👷👮👸👳👲👱

Ada Pelangi Sehabis Hujan

Komunitas IndoRunners Membawa Virus Lari ke Masyarakat

Waspada Terhadap 6 Penyakit Ini Yang Ditandai Dengan Gejala Meriang

Mengapa Berjejaring itu Penting?

Inilah Kiat-kiat untuk Mengatasi Ketombe