Liburan Ternyata Tidak Selalu Berimbas Manis


Liburan memang dapat mengembalikan stamina, motivasi dan mood yang terkuras. Namun, liburan ternyata tidak selalu berimbas manis, terutama bagi buah hati tercinta. Berbagai perubahan yang terjadi selama festive season bisa memengaruhi kesehatannya.

Dr. Ferdy Limawal, Sp. A., dokter anak dari Omni Internasional Hospital,mengungkapkan, pola tidur yang terganggu dapat membuat imunitas anak menurun. Akibatnya, virus lebih mudah menyerang. "Yang paling sering adalah infeksi saluran nafas - bahasa medisnya, acute viral nasopharyngitis. Hal ini berujung pada batuk, pilek, bahkan demam," ujar Ferdy.

Selain pola tidur, pola makan yang berubah juga memengaruhi kesehatan anak. Perubahan yang dimaksud bukan saja dari jam makan, namun juga jenis makanannya. "Misalnya, anak terbiasa mengonsumsi nasi, namun karena sulit mencari nasi di tempat wisata, akhirnya orangtua memberikan roti. Hal ini belum tentu bisa diterima oleh pencernaan anak," ungkapnya. Bila sudah begitu, ujung-ujungnya gangguan pencernaan, mulai dari sakit perut, mual, muntah hingga diare pun merundung.

Pilihan lokasi wisata juga berpengaruh. Pantai misalnya, dapat membuat anak rentan mengalami viral dan bacterial infection. Bagi anak yang alergi, swimmer's ear (otitis externa) - peradangan saluran telinga, yang terjadi akibat katup antara telinga dan hidung tidak berfungsi dengan baik, sehingga air tidak mampu mengalir, dan menyebabkan infeksi - mengintai.

Sementara itu, mereka yang berwisata ke daerah pegunungan harus berhati-hati terhadap virus yang menyerang pernafasan. "Semakin dingin udaranya, serangan virus pun semakin tinggi," kata Dr. Ferdy.

Bagaimana bila anak berwisata ke mancanegara? "Wah, itu lebih rentan lagi," seru Dr. Ferdy. Berwisata ke luar negeri, terutama ke negara yang pembagian waktunya berbeda dengan Indonesia, menyebabkan anak sangat rentan mengalami gangguan tidur, pola makan dan cuaca. "Biasanya, butuh 2-3 hari sampai si kecil bisa menyesuaikan diri," ungkapnya.

Lantas, lebih baik liburan dimana, Dok? "Dilihat dari plus-minusnya, saran saya, lebih baik ke daerah pegunungan yang udaranya bersih, kecuali bila si anak alergi dingin," tutur Dr. Ferdy.

Beberapa langkah preventif juga harus dilakukan. "Yang terutama, jagalah pola tidur anak, karena pola tidur yang terganggu membuat imunitas menurun, dan menyebabkan anak rentan sakit. Selain itu, pola makan juga harus dijaga, tidak saja waktu, namun juga jenisnya," ujar Dr. Ferdy.

Untuk memperkuat pertahanan tubuh, konsumsilah multivitamin yang mengandung vitamin C.


Komentar

Paling Banyak Dibaca 👶👦👧👨👩👴👵👷👮👸👳👲👱

Wanita Juga Bisa Kena Kanker Prostat

Polip Hidung Mengganggu Pernafasan dan Penciuman

Komunitas IndoRunners Membawa Virus Lari ke Masyarakat

Pemanis Buatan Sama Berbahayanya Dengan Pemanis Alami

Mengenal Buah Badam/Almond