Aging Process - Risiko Kesehatan Saat Tubuh Menua


Jika menua menjadi sebuah keniscayaan, maka yang perlu dilakukan adalah mengantisipasinya dengan pola hidup sehat sejak belia. Mari belajar hidup sehat karena kita semua akan menjadi tua.

Kerutan halus di wajah, dahi, dan leher merupakan salah satu indikator tubuh seseorang mulai beranjak menua. Perubahan lain di organ tubuh juga mengalami pergeseran seiring bertambahnya usia. Sebagai proses alami tentu saja tak bisa dipungkiri.

Dr. I Gusti Putu Suka Aryana, SpPD, KGer, FINASIM, Divisi Geriatri, staf pengajar Bagian Ilmu Penyakit Dalam, FK Unud/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali mengungkapkan, secara sederhana penuaan merupakan proses perubahan orang dewasa menjadi rapuh. Dalam arti luas, pertumbuhan dan perkembangan juga merupakan proses penuaan karena menjadi kesatuan proses dari kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan penuaan serta akhirnya kematian.

"Betapa pentingnya proses penuaan yang harus dijalani oleh semua orang tanpa mengeluh tetapi menyiapkan diri untuk menghadapinya bahkan menyiapkan kematian sekalipun. Bila proses ini dijalani dengan baik maka siklus kehidupan pun akan berjalan baik dengan derajat kesehatan dan kesejahteraan yang tinggi," ungkapnya.



Hal senada disampaikan oleh Dr. Widya Murni MARS, dari Jakarta Anti Aging Center, "Jika dilihat dari kandungan hormon seseorang, maka penuaan dikatakan mulai bermula sejak usia 30 tahun, saat beberapa hormon mulai signifikan berhenti diproduksi," ujar dr. Widya.

Walaupun ada juga keadaan-keadaan dimana penuaan bisa terjadi lebih awal, misalnya saat seseorang mengalami obesitas sejak kanak-kanak, dimana proses inflamasi yang dikenal sebagai silent killer, mulai membebani berbagai organ tubuhnya sejak dini.

Contoh​ menuanya beberapa organ dari luar ke dalam tubuh rambut mulai rontok atau menipis. Awalnya disebabkan oleh menurunnya asupan nutrisi dan akhirnya mengganggu beberapa keseimbangan hormonal misalnya pada laki-laki; thyroid, testosterone, DHEA dan growth hormone. Pada wanita; thyroid, estrogen, progesterone, testosterone, DHEA dan growth hormone.

Kedua pakar ini masing-masing menjelaskan secara detail tanda penuaan pada organ tubuh seseorang.



Menurut dr. Suka, fase menua ditandai dari perubahan organ tubuh, baik perubahan umum maupun perubahan per-organ, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Perubahan umum seperti penurunan tinggi badan dan postur tubuh.

Disisi lain komposisi lemak meningkat, sementara komposisi otot dan tenaga menurun sehingga tidak kekar. Kulit keriput disertai flek hitam. Gaya berjalan lebih lambat disertai gangguan refleks sehingga mudah jatuh. Gaya bicara cenderung melambat tetapi sulit dihentikan dan cenderung mengulang-ulang cerita yang sama, karena penurunan fungsi kognitif bahkan lebih beratnya bisa terjadi demensia.

Rambut beruban, pandangan kabur hingga katarak, penurunan pendengaran dan penciuman. Mulai terjadi kekakuan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat. Paru mengalami penurunan fungsi berupa penurunan elastisitas ditambah dengan kekakuan otot dan tulang dinding dada menjadi lebih sulit untuk menarik dan melonggarkan paru saat melakukan respirasi.

Organ tiroid mengecil sehingga sering terjadi hipotiroid, penurunan fungsi tiroid menyebabkan rasa lemas. Jantung sebagai pusat pompa darah mengalami kemunduran. Otot jantung menjadi lebih kaku dan kurang elastis sehingga aliran darah tidak optimal. Fungsi pankreas yang menurun sehingga kontrol gula darah juga terganggu.

Hati, ginjal, limpa mengecil dan menurun fungsinya. Hati dan ginjal bekerja memetabolisme obat dan mengeluarkan racun dalam tubuh, bila menurun fungsinya menyebabkan lebih mudah mengalami kondisi toksik saat minum obat. Kondisi kedua organ ini menjadi perhatian saat memberikan dosis obat yang tepat.

"Hanya ada satu organ yang selalu mengalami pembesaran saat penuaan, yaitu prostat tetapi berisiko tersumbat kencing bahkan bisa terjadi kanker," ujar dr. Suka.

Tulang mengalami osteoporosis, berisiko mudah terjadi patah tulang, penurunan jumlah cairan sendi, penipisan lapisan tulang rawan sendi dan bahkan terjadi pengerasan tulang rawan sehingga mudah terjadi gesekan antar tulang rawan sendi yang menimbulkan trauma dan reaksi peradangan.



Dr. Widya menyampaikan gejala yang serupa, yaitu mulai tampak kerutan halus di wajah karena menurunnya hormon estrogen pada wanita dan testosterone pada pria. Begitu juga kerutan di dahi dan leher. Leher merupakan organ yang tidak bisa disembunyikan saat menua. Leher yang kurang kencang kulitnya dan mulai bergelambir, merupakan tanda kekurangan growth hormone.

Bibir mengalami kerutan vertikal nampak pada wanita yang alami kekurangan estrogen secara signifikan misalnya menopause.

Dada menjadi kendur setelah melahirkan dan menurun kadar estrogen dan growth hormone semakin membuat kekencangan kulit bagian ini berkurang. Penurunan sex hormone memberikan gambaran kulit perut yang mulai kendur. Olahraga rutin akan membantu mengurangi kekencangan kulit ini.

Kurang elastisitasnya kulit dan organ lain menyebabkan elastisitas pembuluh darah berkurang. Tumpukan lemak di pembuluh darah merupakan tanda awal bahwa kurangnya optimalisasi produksi hormon. Jika tidak disadari dan disiasati, penggunaan penurun kolesterol tidak dianjurkan dipakai pada jangka waktu yang lama karena banyak efek samping pemakaian obat jenis ini.

Jantung yang mulai menyumbat, mulai tidak optimalnya beberapa hormon yang reseptor utamanya bekerja pada jantung seperti thyroid, cortisol dan sex hormone utama. Penuaan pada otak ditandai dengan mulai lupa dan sering kurang motivasi hidup.



Mendeteksi penuaan, menurut dr. Widya, dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kadar hormon. Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pengambilan sampel darah. Lalu dokter akan memberikan saran gaya hidup, terapi hormon dan nutrisi berdasarkan hasil laboratorium tersebut.

"Gaya hidup termasuk pola makan, lifestyle, stress management dan pola tidur sebaiknya diperbaiki untuk mendapatkan kualitas hidup membaik di saat usia kita beranjak sepuh," ujarnya mengingatkan.

Dr. Suka menegaskan, proses penuaan sangat berhubungan erat dengan ancaman risiko kesehatan atau munculnya beberapa penyakit degeneratif. Seperti hipertensi, diabetes, pengapuran sendi, osteoporosis dan lain-lain.

Ancaman terpenting lain adalah infeksi dan kanker. "Penurunan daya tahan tubuh akibat dari penurunan jumlah dan fungsi sel pertahanan tubuh. Infeksi sangat mudah terjadi pada lansia dan sulit dideteksi. Sering tidak disertai panas dan peningkatan sel darah putih, tetapi lebih sering muncul gejala tidak spesifik berupa penurunan nafsu makan, rasa lemas, bahkan bisa terjadi gangguan perhatian dan kesadaran," papar dr. Suka.

"Bila imun baik maka sel kanker tidak akan mampu tumbuh karena akan dimakan oleh sel pertahanan tubuh," imbuhnya lagi.



Ancaman kesehatan lain yang sering diabaikan adalah masalah psikis usia lanjut. Kondisi ekonomi yang kurang, kurang bergaul, kurang mendapat perhatian ditambah dengan kondisi kesehatan menurun membuat lansia menjadi depresi dan kecewa. Interaksi kondisi psikis dan fisik pada usia lanjut sangat berhubungan erat. Kondisi depresi, cemas, kecewa akan membuat lebih mudah terkena penyakit dan memperburuk kondisi penyakit yang telah ada.

Pola hidup sehat yang selalu berpikir positif, penuh amal ibadah, rasa bersyukur, ikhlas, tanpa disertai dendam dan iri hati. Nutrisi yang cukup, beragam dan seimbang sehingga terpenuhinya segala komponen nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Dengan beraktivitas fisik yang teratur membuat kekuatan otot, tulang serta organ tubuh terjaga kesehatannya.

Faktor lingkungan perlu dijaga untuk mengurangi paparan radiasi, bahan kimia atau bahan berbahaya lain sehingga terhindar dari risiko penyakit. Kondisi ekonomi yang cukup tidak berlebih serta kehidupan sosial dan spiritual yang baik.

Kesadaran masyarakat akan proses aging saat ini belum optimal. Perlu sosialisasi yang terus menerus untuk menerapkan pola hidup sehat. Waspada dengan alat atau produk obat untuk menunda penuaan. Bahkan banyak yang menawarkan bisa mengembalikan kesehatan ke umur muda.

"Konsep yang benar adalah menua yang sehat, jalani proses penuaan secara alami dan tetap berusaha untuk mandiri. Jadikanlah para usia lanjut kita terhormat, mandiri, panutan, dan berarti serta mensyukuri sisa umur yang diberikan Tuhan kepadanya," pungkas dr. Suka mengingatkan.


Tanda-tanda perubahan umum saat Anda mulai menua adalah penurunan tinggi badan dan postur tubuh, komposisi lemak meningkat, sementara komposisi otot dan tenaga menurun sehingga tampak tidak kekar. Kulit keriput disertai flek hitam. Gaya berjalan lebih lambat disertai gangguan refleks sehingga mudah jatuh. Gaya bicara cenderung melambat tetapi sulit dihentikan dan cenderung mengulang-ulang cerita yang sama, karena penurunan fungsi kognitif bahkan lebih beratnya bisa terjadi demensia.


 pelangi 


Komentar

Paling Banyak Dibaca 👶👦👧👨👩👴👵👷👮👸👳👲👱

Wanita Juga Bisa Kena Kanker Prostat

Polip Hidung Mengganggu Pernafasan dan Penciuman

Komunitas IndoRunners Membawa Virus Lari ke Masyarakat

Mengenal Buah Badam/Almond

Mengenal Sindrom Kaki Gelisah yang dapat Merusak Kualitas Istirahat Anda