Polip Hidung Mengganggu Pernafasan dan Penciuman
Jika mengalami hidung tersumbat yang menetap dan makin lama bertambah berat disertai keluarnya ingus berkepanjangan, perlu waspada. Bisa jadi itu akibat polip rongga hidung. Gangguan itu perlu segera diatasi sebab polip akan terus membesar menyebabkan penderita susah bernafas dan penurunan ketajaman penciuman.
Polip merupakan massa lunak berwarna putih keabu-abuan mengandung banyak cairan di dalam rongga hidung.
Menurut dr Yosita Rachman, ahli THT Rumah Sakit Omni Medical Center, Jakarta, penyakit ini menyerang tak pandang jenis kelamin dan usia. Pria atau wanita berbagai usia memiliki risiko sama. Bila terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun harus hati-hati. Perlu diteliti lebih dalam apakah ada meningokel, yakni kelainan bawaan berupa bocornya cairan otak. Jika ini sampai terjadi, sangat berbahaya. Perlu penanganan cepat dan tepat.
Sampai saat ini para pakar belum mengetahui penyebab pasti polip. Namun dari studi dan pengamatan medis ditemukan ada sejumlah faktor utama yang memudahkan munculnya benjolan itu, antara lain faktor alergi dan radang kronis yang berulang-ulang pada selaput lendir hidung. Keadaan itu berkembang menjadi pembengkakan dan terbentuklah polip.
Hidung Tersumbat Menetap
Gejala polip sangat beragam. Mulai hidung banyak mengeluarkan ingus dalam waktu lama, bersin-bersin, hidung tersumbat yang sifatnya menetap, keluhan adanya massa didalam hidung, sukar buang ingus. Mereka yang tidak memahami penyakit ini sering mengira menderita flu.
Gejala lainnya ialah bentuk hidung yang tidak simetris, bau mulut, suara sengau, mendengkur, sulit tidur, lendir dan rasa kering yang terkumpul di tenggorokan, serta sakit kepala.
Ketika baru terbentuk, polip tampak seperti air mata dan jika sudah besar bentuknya menyerupai buah anggur yang berwarna putih keabu-abuan. Bila sudah membesar menyebabkan hidung mampet sehingga penderita susah bernafas diikuti gangguan penciuman.
Polip hidung bisa juga menyebabkan penyumbatan pada aliran lendir dari sinus ke hidung. Penyumbatan ini menyebabkan tertimbunnya lendir didalam sinus. Lendir yang terlalu lama berada didalam sinus bisa mengakibatkan infeksi dan akhirnya terjadi sinusitis.
Menegakkan diagnosa polip bisa dilakukan dengan cara sederhana yakni memperhatikan bentuk hidung. Hidung akan melebar karena ada pembesaran batang hidung. Kemudian bila polip sudah besar dengan mata telanjang terlihat didalam rongga hidung ada sebuah massa berwarna putih keabu-abuan.
Diagnosa lebih canggih dilakukan melalui foto sinus. Bila dengan cara itu masih ada keraguan, bisa dipastikan melalui pemeriksaan menggunakan endoskopi. Alat itu dilengkapi kamera yang mampu melihat dengan jelas keadaan didalam rongga hidung dan menentukan ukuran polip.
Berdasarkan derajatnya, polip dibagi menjadi tiga, yakni derajat 1, 2, dan 3. Untuk derajat pertama, polip hanya bisa tampak dengan pemeriksaan alat bantu. Hal ini karena polip tumbuh kecil sekali sehingga membutuhkan alat khusus seperti endoskopi untuk memeriksanya. Derajat 2, umumnya sudah agak besar, tapi tetap saja belum bisa dilihat dengan mata telanjang. Polip tingkat ini juga bisa dilihat dengan pemeriksaan alat THT sederhana seperti spatula hidung. Sedangkan derajat yang ketiga polip tampak sudah besar sekali, memenuhi rongga hidung sehingga bisa dilihat dari luar lubang hidung dengan mata telanjang.
Jangan Keliru Membedakan Dengan Konka
Yang perlu dimengerti, tidak semua benjolan di rongga hidung adalah polip. Di rongga hidung juga ada benjolan namanya konka. Benjolan itu normal, fungsinya mengatur udara pernafasan. Kalau udara dingin konka akan membesar, sedangkan bila udara panas akan mengecil, sehingga aliran udara dalam hidung tetap lancar.
Cara membedakan polip dengan konka sangat mudah. Polip berwarna putih keabu-abuan, berisi cairan dan tidak banyak pembuluh darah sehingga sekalipun dikorek-korek dengan jari tangan tidak akan mengeluarkan darah. Polip mudah digerakkan dan tidak terasa nyeri. Sedangkan konka berwarna kemerahan, tidak mudah digerakkan dan mudah berdarah bila tersentuh jari tangan karena banyak mengandung pembuluh darah.
Pengobatan
Bila berdasarkan pemeriksaan dipastikan menderita polip harus segera diatasi agar tidak berkembang menjadi lebih buruk. Prinsip pengobatan polip, mengurangi keluhan dan mencegah timbulnya komplikasi.
Bila derajatnya masih ringan, bisa diatasi dengan obat kortikosteroid. Penggunaannya bisa secara topikal (dioleskan langsung di polip atau penyemprotan dengan obat semprot hidung) atau sistemik (diminum).
Namun bila pemberian obat baik semprot maupun minum ataupun kombinasi keduanya tidak memberikan respons yang baik, atau keadaan polip yang terlalu besar yang menyebabkan sumbatan pada jalan nafas, maka operasi pengangkatan menjadi pilihan kedua.
Tindakan operasi pengangkatan polip termasuk operasi sederhana yang dapat dilakukan melalui beberapa metode, antara lain dengan menggunakan tang atau snare (jerat) polip. Tetapi dalam teknik yang lebih modern para dokter THT mengerjakannya dengan Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF). Tindakan ini disamping mampu membersihkan polip, juga sekaligus operasi sinusitis.
Meski sudah berhasil diatasi, polip cenderung kambuh kembali. Mencegah kekambuhan, kendalikan alergi dan infeksi. Banyak faktor penyebab alergi, seperti udara dingin, debu, kapas, es, bulu binatang, makanan dan minuman. Itulah sebabnya penderita harus mengerti penyebab alergi pada dirinya. Hindari penyebab alergi itu. Bila penderita mampu mengontrol alergi dengan baik, maka kecil kemungkinan polip akan kambuh.
Kenali Alergen
Alergen ialah zat yang bisa memicu munculnya reaksi alergi. Beberapa alergen antara lain debu, asap, obat-obatan tertentu, udara dingin, dan makanan seperti udang, kerang, kepiting, cumi. Juga bulu seperti bulu anjing, kucing, burung, ayam.
Jika alergi terhadap debu rumah misalnya, sebaiknya jangan menggunakan mebel, karpet dan tirai yang sifatnya menampung debu. Bungkus kasur dan bantal dengan pelindung plastik. Bersihkan debu sesering mungkin. Menggunakan AC untuk mengurangi kelembaban ruangan yang tinggi. Memasang penyaring udara yang sangat efisien.
Beberapa alergen yang terbawa oleh udara tidak dapat dihindari, karena itu sering kali digunakan metode untuk menghalangi respons alergi dan penggunaan obat untuk meringankan gejala.
Komentar