Apa itu Pikun?
Semakin bertambah umur kita, maka kita tidak bisa melepaskan dari penyakit lupa ingatan (pikun). Dari beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa pikun (lupa ingatan) ternyata bisa dicegah. Karena ternyata, menurut penelitian tersebut, bahwa orang berusia tua bukan berarti harus mengalami kepikunan (lupa ingatan). Tentu saja untuk menghindari kepikunan (lupa ingatan) tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Seseorang akan mengalami kepikunan (lupa ingatan) atau tidak, tentu saja bergantung pada kebiasaan hidup seseorang. Kebiasaan hidup sehat akan lebih dapat menjauhkan seseorang dari kepikunan (lupa ingatan). Karena biasanya orang sehat jasmani maupun rohani akalnya tetap sehat, cerdas, serta tajam. Penuaan sel otak pada hakekatnya bisa dicegah meskipun usia tubuh semakin tua. Bahkan, apabila fungsi otak mengalami kemunduran sekalipun, kemampuannya dapat diperbaiki di usia berapa saja. Lupa ingatan (pikun) sebenarnya bukan hanya terjadi pada orang tua saja. Seseorang berusia setengah baya bisa jadi mengalami kepikunan (lupa ingatan). Seperti sulit mengingat, reaksi pikirannya lambat sehingga menjadi mudah gugup, terkadang merasa kesulitan untuk menjumlahkan beberapa angka sekaligus. Bahkan "pikun" (lupa ingatan ) ini terkadang pada masalah-masalah ringan, seperti lupa menaruhkan salah satu benda miliknya, lupa alamat rumah, dan lain-lain.
Pikun secara istilah berarti menurunnya kemampuan kognisi (berpikir) seseorang dengan indikasi menurunnya daya ingat, menurunnya kemampuan penalaran, serta menurunnya kemampuan menyelesaikan masalah sehari-hari. Pikun disebabkan oleh gangguan pada jaringan otak dan semakin lama akan bertambah parah. Dalam dunia medis, pikun dikenal dengan istilah demensia yang berarti kemunduran fungsi intelektual dan sosial seseorang secara perlahan-lahan. Pikun (lupa ingatan), disebabkan oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut :
1. Faktor usia
Orang yang berusia di atas 60 tahun dikategorikan sebagai lansia. Sehingga semakin tua seseorang maka akan semakin pikun (lupa ingatan). Hal ini dikarenakan penyebab utama pikun adalah usia yang semakin bertambah.
2. Menurunnya fungsi sel syaraf otak
Fungsi sel syaraf otak yang menurun merupakan salah satu penyebab munculnya penyakit pikun (lupa ingatan). Sel syaraf otak yang rusak akan membuat kemampuan mengingat dan berpikir seseorang menjadi lemah. Salah satu penyakit yang menyerang sel syaraf otak adalah alzheimer.
3. Faktor makanan dan gaya hidup
Konsumsi makanan yang tidak sehat dapat mempercepat seseorang menjadi pikun, misalnya konsumsi makanan yang berlemak secara rutin dan dalam jumlah banyak. Makanan berlemak dapat menghambat peredaran darah ke otak sehingga mengurangi fungsi otak. Begitu juga dengan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, konsumsi minuman beralkohol, narkoba, dan obat-obatan terlarang juga meningkatkan potensi pikun dalam diri anda.
4. Stress
Stress adalah suatu kondisi dimana terdapat banyak tekanan/masalah yang menyebabkan seseorang menjadi tegang baik syaraf maupun mental dan mempengaruhi perilakunya. Orang yang stress cenderung tidak terkontrol dalam makan dan berperilaku. Pada saat seseorang mengalami stress maka sel-sel di hippocampus (bagian otak sebelah dalam) terpaksa bekerja lebih keras sehingga otak menjadi lelah dan mudah rusak.
5. Faktor tidur
Tidur adalah aktivitas yang pasti dilakukan oleh setiap orang karena tidur merupakan sarana untuk beristirahat secara alami. Tidur yang ideal bagi seseorang (selain bayi) adalah 6-8 jam. Tetapi jika anda tidur lebih dari 8 jam dalam sehari semalam maka anda akan lebih cepat terkena penyakit pikun. Begitu juga jika anda tidur kurang dari 6 jam sehari semalam.
Komentar